Swiss sukses meraih gelar juara pada debutnya di Piala Dunia U-17 2009 Nigeria
Swiss untuk pertama kalinya tampil di Piala Dunia U-17 pada edisi 2009 di Nigeria. Tergabung di Grup B yang notabene grup neraka, Granit Xhaka dkk mampu menjadi juara grup usai mengalahkan Meksiko, Jepang, dan Brasil. Pada babak knockout hingga menuju final, Swiss mampu memetik kemenangan atas Jerman, Italia, dan Kolombia.
Di final, mereka harus bersua sang tuan rumah sekaligus juara bertahan, Nigeria. Laga pun berjalan dengan sengit tanpa gol selama hampir 70 menit waktu normal. Pada menit ke-68, striker Swiss, Haris Seferovic, akhirnya berhasil mencetak satu-satunya gol pada laga tersebut. Kemenangan tipis 1-0 itu mampu membuat tim berjuluk Rossocrociati keluar sebagai juara Piala Dunia U-17 2009.
Italia (1934, 1938, 1982, & 2006)
Italia bisa dibilang sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah trofi piala dunia terbanyak. Sepanjang sejarah mereka telah menjadi juara sebanyak empat kali. Tim Azzurri memenangkan turnamen pada tahun 1934, 1938, 1982, dan terakhir pada tahun 2006.
Pemilik dua gelar juara lainnya ialah Meksiko, terakhir saat menjadi tuan rumah pada 2011
Negara lainnya yang juga memiliki dua gelar juara Piala Dunia U-17 adalah Meksiko. El Tri pertama kali merengkuh trofi ajang U-17 tersebut pada Piala Dunia U-17 2005 Peru. Mereka kembali menjadi juara pada edisi 2011.
Pada edisi tersebut, Meksiko merupakan tuan rumah Piala Dunia U-17. Di hadapan ribuan pendukungnya, mereka mampu mengandaskan perlawanan Uruguay di final dengan skor 2-0. Pencapaian itu turut menjadikan Meksiko sebagai negara tuan rumah pertama yang menjadi juara.
Baca Juga: 4 Pemain Jerman Jebolan Piala Dunia U-17 yang Juara Piala Dunia 2014
Arab Saudi menjadi satu-satunya pemenang Piala Dunia U-16 (atau U-17) asal Asia pada 1989
Di antara para negara pemenang Piala Dunia U-17, Arab Saudi merupakan satu-satunya juara yang berasal dari Asia. Tim Falcon muda sukses merengkuh trofi juara pada Piala Dunia U-16 (sekarang U-17) 1989 Skotlandia. Itu terjadi setelah mereka menang atas sang tuan rumah, Skotlandia.
Kemenangan terjadi melalui adu penalti di final. Namun, setelah raihan juara tersebut, Arab Saudi belum pernah berpartisipasi lagi di Piala Dunia U-17. Itu termasuk pada 2023 ini.
Fakta Menarik Seputar Piala Dunia
Selain menyajikan pertandingan berkualitas tinggi, Piala Dunia juga menyimpan fakta-fakta menarik yang mendalam di balik sorotan lapangan hijau.
Phil Foden dkk membawa Inggris meraih trofi perdananya di Piala Dunia U-17 2017 India
Inggris U-17 tampil untuk keempat kalinya pada Piala Dunia U-17 2017 di India. Tanpa kesulitan berarti, skuad asuhan Steve Copper keluar sebagai juara Grup F berkat tiga kemenangan. Pada babak selanjutnya, The Young Lions mampu menang atas Jepang melalui adu penalti. Mereka akhirnya melaju ke final usai mengalahkan Jerman di perempat final dan Brasil di semifinal.
Di final, Phil Foden dkk bertemu dengan negara tangguh lainnya, Spanyol. Sempat tertinggal 0-2, Inggris mampu membalikkan kedudukan menjadi 5-2. Skor pun tidak berubah hingga akhir pertandingan dan Inggris akhirnya keluar sebagai juara untuk pertama kalinya.
Piala Dunia U-17 2023 Indonesia akan melangsungkan partai final pada Sabtu (02/12/2023) di Stadion Manahan, Surakarta. Menarik untuk dinantikan apakah salah satu negara di atas akan menambah gelar juaranya atau akan ada negara lain yang menjadi juara. Menurutmu, negara mana yang akan keluar sebagai juara di Indonesia?
Baca Juga: 3 Legenda Italia Jebolan Piala Dunia U-17 yang Juara Piala Dunia 2006
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Babak perempat final Piala Dunia 2022 akan dimulai pada hari ini (9/12/2022) dengan mempertandingkan dua laga yaitu Kroasia vs Brazil dan Belanda vs Argentina. Dari kedelapan kontestan Piala Dunia yang tersisa, terdapat 3 negara unggulan yang belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia yaitu Belanda, Kroasia, dan Portugal.
Ketiganya tentu berambisi untuk menorehkan prestasi bahkan menjadi sang juara Piala Dunia karena memiliki skuad yang mumpuni serta pengalaman di babak gugur Piala Dunia. Berikut ini adalah peluang dari masing-masing negara tersebut dalam perjalanan di babak-babak akhir Piala Dunia ini:
Timnas Belanda lekat dengan julukan "juara tanpa mahkota". Sebutan ini didapat karena tim Oranje meski tergolong sebagai kekuatan yang disegani di sepakbola, mereka belum pernah sekalipun berdiri di podium tertinggi Piala Dunia. Capaian terbaik tim Oranje adalah menjadi runners-up alias peringkat kedua yang dicapai pada edisi 1974, 1978, dan 2010 silam.
Belanda bisa dibilang merupakan kandidat dengan peluang terbesar untuk juara dunia baru. Skuad asuhan Louis Van Gaal juga belum terkalahkan di Piala Dunia ini. Cody Gakpo akan dihadang Argentina. Sama-sama punya pemain berkualitas, Belanda perlu mengontrol lini tengah untuk menguasai pertandingan sehingga dapat menciptakan peluang ke gawang Argentina.
BACA JUGA: Maia Estianty Sebut Punya Firasat Buruk soal Pernikahan Ratu Rizky Nabila: Bakal Menyesal
Bila mampu mengandaskan Argentina, Belanda akan berjumpa pemenang antara laga Brazil dan Kroasia. Kedua negara yang pernah dikalahkan Belanda sehingga peluang tim Oranje untuk mengalahkan mereka cukup besar sehingga dapat mencapai final hingga jadi juara untuk kali pertama.
Kroasia juga digadang-gadang sebagai calon kuat juara baru Piala Dunia. Tim berjuluk Vatreni ini telah mempertontonkan kemampuannya ketika berhasil mencapai final di edisi 2018 silam walau akhirnya kalah 2-4 dari Perancis. Luka Modric dan kawan-kawan juga tampil bagus di Piala Dunia ini dengan mengemas 2 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Kroasia akan bertemu Brazil di perempat final. Berada di posisi tidak diunggulkan, Kroasia tetap punya peluang besar merepotkan Brazil apabila mampu membentuk pertahanan yang solid serta dapat memanfaatkan sekecil apapun kelengahan Brazil untuk menyerang balik. Bila mampu lewati hadangan Brazil tentu akan menambah semangat dan motivasi tim untuk kembali mencapai babak final bahkan jadi juara.
Portugal termasuk negara kuat yang entah mengapa belum bisa menjuarai Piala Dunia. Prestasi tertinggi Portugal adalah raihan tempat ketiga pada Piala Dunia 1966. Negara yang bertetangga dengan Spanyol di semenanjung Iberia ini punya kans besar untuk menjuarai Piala Dunia 2022.
Hal itu dikarenakan tengah dalam performa bagus setelah membekuk Swiss 6-1 serta mempunyai pemain berkualitas seperti Goncalo Ramos, Bruno Fernandes, hingga Rafael Leao. Serta jangan lupakan megabintang mereka yakni Cristiano Ronaldo yang bisa menjadi pembeda di laga krusial.
BACA JUGA: Dibikin Kecapekan, Venna Melinda Bocorkan Performa Ferry Irawan di Ranjang: Nyerah Boy
Mereka akan dihadang Maroko yang punya pertahana solid. Apabila mampu efektif dalam memanfaatkan peluang, Portugal punya kans besar untuk menang dan menjadi pemantik semangat untuk menghadapi Inggris atau Perancis di semifinal.
Nah itu tadi peluang Belanda, Kroasia, dan Portugal dalam kiprahnya di babak-babak akhir Piala Dunia 2022 ini. Menarik disimak akankah ada diantara mereka yang menciptakan sejarah dengan menjadi baru di ajang sepakbola paling bergengsi sejagat ini.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
TRIBUNNEWS.COM- Ada tiga negara, termasuk Indonesia yang pernah menjadi juara di ajang Turnamen Piala AFF U23.
Tiga negara yang pernah jadi juara Pial AFF U23 tersebut adalah Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
Tiga negara Thailand, Indonesia, dan Vietnam adalah negara-negara yang kerap menjadi juara di turnamen sepak bola Asia Tenggara.
Thailand menjadi juara AFF U23 pada 2005 saat digelar di negaranya pada 2005.
Kemudian Indonesia yang saat itu ditangani pelatih Indra Sjafri menjadi juara di AFF U23 tahun 2019 yang digelar di Kamboja.
Sedangkan Vietnam berstatus juara bertahan, yang menjadi juara pada 2022 di Kamboja.
Kejuaraan AFF U-23 adalah kompetisi sepak bola internasional yang diikuti oleh tim nasional U-23 negara anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
Edisi perdana diadakan pada tahun 2005.
Pada tahun 2005, edisi pertama diadakan di Bangkok, Thailand sebagai AFF U-23 Youth Championship.
Turnamen edisi kedua direncanakan berlangsung di Palembang, Indonesia antara 16 dan 26 Juli 2011 namun dibatalkan karena stadion utama Stadion Gelora Sriwijaya, yang akan digunakan untuk turnamen, masih dalam renovasi.
Pada tahun 2019, turnamen ini kemudian dihidupkan kembali menjadi AFF U-22 Youth Championship dengan Phnom Penh, Kamboja.
Kamboja saat itu sebagai tuan rumah yang sekaligus menjadi turnamen persiapan Asian Games dan turnamen sepak bola AFC U-23.
Untuk edisi AFC U23 tahun ini diikuti oleh 10 negara masing-masing Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Sedangkan Singapura tidak ikut kompetisi tahun ini bersama dengan Australia.
Di grup A ada Thailand, Kamboja, Brunei, dan Myanmar.
Di grup B ada Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.
Sedangkan di grup C ada Vietnam, Filipina, dan Laos.
iala Asia U-23 AFC merupakan turnamen sepak bola bergengsi di benua Asia untuk pemain berusia di bawah 23 tahun. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 2013 dan menjadi ajang penting bagi para pemain muda untuk menunjukkan bakat mereka guna meraih kejayaan di level internasional.
Berikut daftar negara yang pernah menjuarai Piala Asia U-23.
Sejak tahun 2016, semua juara Piala Asia U-23 berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea Selatan) dan Asia Barat (Uzbekistan, Arab Saudi).
Irak menjadi satu-satunya negara dari Asia Tengah yang pernah menjuarai turnamen ini, di edisi perdana tahun 2013.
Pada 2024, Timnas Indonesia U-23 untuk pertama kalinya lolos ke Piala Asia U-23. Sebagai debutan, Timnas Indonesia awalnya banyak dipandang sebelah mata. Namun, fakta membuktikan Indonesia mampu menekuk Yordania secara meyakinkan dengan skor 4-1. Indonesia pun lolos ke perempatfinal U-23.
Piala Asia U-23 telah menjadi platform penting bagi para pemain muda di Asia untuk menunjukkan bakat mereka dan bersaing di level internasional. Turnamen ini juga terus berkembang dengan semakin banyak negara yang menunjukkan performa kompetitif.
Baca juga: 10 Pesepak Bola Berbusana Terbaik di Dunia versi Bleacherreport.com
Jerman (1954, 1974, 1990, & 2014)
Jerman memiliki sejarah gemilang di Piala Dunia, dengan empat gelar juara yang diperoleh pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014.
Sebelum menjadi Jerman yang kamu kenal sekaran, Jerman memiliki dua tim ketika mengikuti piala dunia yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Adapun ini terjadi karena kondisi politik pada saat itu. Namun, untuk status sebagai juara piala dunia, umumnya dimenangkan oleh Jerman Barat pada tahun 1954, 1974, dan 1990.
Prancis (1998 & 2018)
Prancis telah mencapai puncak kesuksesan di Piala Dunia dengan menjadi juara pada tahun 1998 dan 2018. Pada tahun 1998, Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk pertama kalinya. Dipimpin oleh pelatih Aimé Jacquet, tim nasional Prancis berhasil memenangkan turnamen tersebut setelah mengalahkan Brasil 3-0 di final yang diadakan di Stade de France, Saint-Denis.
Tidak jauh berbeda dengan Piala Dunia yang sebelumnya, pada tahun 1966 Inggri berhasil menjadi juara dan sekaligus berstatus sebagai Tuan Rumah. Ini merupakan pertama kalinya Piala Dunia diadakan di Britania Raya. Momentum menjadi lebih spesial karena Inggris akhirnya berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan Jerman Barat.
Namun, kemenangan Inggris ini tidak lepas dari kontroversi. Salah satu gol yang diciptakan oleh Geoff Hurst dianggap banyak orang tidak sah karena bola pantulan dari mistar tidak melewati garis gawang sepenuhnya.
Keluarnya Spanyol sebagai juara Piala Dunia pada tahun 2010 adalah momen yang sangat bersejarah bagi sepak bola Spanyol. Karena kemenangan mereka harus melalui perjuangan yang keras di partai final melawan Belanda. Gol tunggal yang dicetak oleh Andrés Iniesta pada perpanjangan waktu menjadi pembeda dan membawa kemenangan bagi Spanyol 1-0.
Selain itu, yang tidak boleh dilupakan dari tahun ini yaitu bagaimana Spanyol menampilkan gaya permainan Tiki-Taka yang mengagumkan. Penguasaan bola dengan sirkulasi bola yang cepat membuat permainan Spanyol sangat menarik untuk disaksikan.
Uni Soviet memiliki satu gelar juara dengan memenangi edisi 1987
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Uni Soviet merupakan salah satu negara juara Piala Dunia U-17. Mereka meraihnya pada edisi 1987. Ini diselenggarakan di Kanada.
Pada partai final, Uni Soviet bersua sang juara bertahan, Nigeria. Setelah berakhir imbang 1-1, Soviet berhasil menang 4-2 pada adu penalti. Itu merupakan gelar satu-satunya Uni Soviet pada ajang tersebut.
Piala Dunia Pertama
Piala Dunia pertama kali diadakan pada tahun 1930 di Uruguay. Hanya 13 tim yang berpartisipasi dan tuan rumah Uruguay berhasil meraih gelar juara pertamanya.